YWSPI Bahas Adab Tidur: Mimpi Baik dan Mimpi Buruk dalam Perspektif Islam


no image

Jember, 29 September 2025 — Dalam lanjutan kegiatan “Belajar Bersama” yang diselenggarakan oleh Yayasan Wakaf Sosial Pendidikan Islam (YWSPI) Mlokorejo, peserta diajak memperdalam pemahaman tentang adab tidur, khususnya dalam menyikapi mimpi baik dan mimpi buruk menurut ajaran Islam.


Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin YWSPI yang bertujuan memperkuat pemahaman keislaman di kalangan pelajar dan masyarakat sekitar. Dengan pendekatan tematik dan interaktif, program ini menjadi wadah edukatif yang menggabungkan nilai spiritual, sosial, dan intelektual dalam satu ruang pembelajaran.


KH Robitul Firdaus, selaku pemateri, membuka sesi dengan menjelaskan ciri-ciri mimpi baik, yang diyakini berasal dari Allah. Mimpi jenis ini tidak membawa dampak buruk bagi orang yang jujur dan beriman, melainkan mengandung petunjuk, makna simbolik, dan semangat positif. Ia menekankan bahwa mimpi baik tidak bertentangan dengan syariat dan dapat dikaji melalui referensi pribadi, emosi, dan budaya.


Memasuki sesi berikutnya, pembahasan beralih pada mimpi buruk, yang menurut hadis Nabi Muhammad ﷺ berasal dari setan. Dalam slide yang ditampilkan, peserta diajak memahami langkah-langkah menghadapi mimpi buruk, seperti meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali, memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan, berpindah posisi tidur, dan tidak menceritakan mimpi tersebut kepada orang lain. Hadis riwayat Bukhari dan Muslim turut disampaikan sebagai landasan bahwa mimpi buruk tidak akan membahayakan jika disikapi dengan tuntunan agama.


“Kajian ini penting agar kita tidak salah menafsirkan mimpi dan tetap berpijak pada nilai-nilai Islam,” ujar KH Robitul Firdaus dalam penyampaian materinya.


Dengan pemahaman yang benar, umat Islam diharapkan mampu menyikapi mimpi sebagai bagian dari perjalanan spiritual—bukan sekadar bunga tidur, melainkan refleksi jiwa yang perlu ditanggapi dengan ilmu, iman, dan kebijaksanaan.