Jember, 30 Juni 2024 â Prof. Dr. Hepni, S.Ag., M.M., Rektor Universitas Islam Negeri KH. Ahmad Shiddiq (UIN Khas) Jember, memberikan orasi pendidikan pada acara Apel Tahunan Pondok Pesantren Bustanul Ulum Mlokorejo. Dalam orasinya, Prof. Hepni mengusung tema "Asasus Khomsah" yang menyoroti lima pilar utama dalam pendidikan Islam: keikhlasan, kedermawanan, kemandirian, ukhuwah, dan demokrasi.
Pilar-Pilar Asasus Khomsah
Keikhlasan (Kemampuan Afektif)
Pentingnya pendidikan hati dan keikhlasan dalam proses belajar. Menurut Prof. Hepni, keberhasilan Islam sangat dipengaruhi oleh lima pilar keislaman: ketinggian Allah dan ilmu pengetahuan. "Keikhlasan dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya menjadi landasan utama bagi keberhasilan," jelasnya.
Kedermawanan
Beliau juga menggarisbawahi bahwa kedermawanan harus menjadi pola utama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kedermawanan, kita membangun solidaritas dan kepedulian sosial yang tinggi.
Kemandirian
Prof. Hepni menyoroti pentingnya kemandirian di pesantren. "Sehatnya pesantren dapat dilihat dari kemandirian jasmani, rohani, dan ekonomi," katanya. Pesantren yang mandiri lebih mampu menghadapi tantangan zaman.
Ukhuwah dan Demokrasi
Ukhuwah yang kuat dan demokrasi dalam pendidikan dianggap penting untuk memperkuat pondasi kebersamaan dan melahirkan generasi yang kritis, inovatif, serta bertanggung jawab sosial.
Dalam orasinya, Prof. Hepni juga membahas pentingnya doa dan berbagai kemungkinan diterimanya doa. Menurut beliau kemungkinan doa akan terkabul sebab orangnya, tempatnya, waktunya, dan modelnya. Selain itu, ia menguraikan empat jenis kecerdasan yang harus dikembangkan dalam pendidikan, yaitu:
1. Kecerdasan Hati
Menjadi peka terhadap lingkungan dan memiliki empati yang tinggi.
2. Kecerdasan Sikap
Menjaga akhlak mulia dan sikap santun.
3. Kecerdasan Doa
Meyakini kekuatan doa dan berserah diri kepada Allah SWT.
4. Kecerdasan Akal
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Untuk menginspirasi para santri, Prof. Hepni mengutip pepatah: "Jika ada pesta yang tak berakhir, pasti tidak ada badai yang pernah berlalu." Ia menambahkan bahwa "Orang yang meraih fajar karena memiliki malam yang panjang," menunjukkan pentingnya ketekunan dan kesabaran dalam meraih kesuksesan.
Untuk menjadi sukses dan bahagia, Prof. Hepni mengajak para santri untuk berbuat baik sebagaimana Allah telah berbuat baik pada mereka (ikhsan). Ia menekankan perlunya memiliki integritas, keteladanan, humanity, spiritual, adaptif, dan kebangkitan di semua bidang (nahdhoh).
Mengakhiri orasinya, Prof. Hepni menyampaikan pesan penting: "Orang meraih kesuksesan ketika optimal tawakkal, maka Allah yang akan mencukupi segalanya." Ia menegaskan bahwa berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha maksimal akan membuat Allah mencukupi segala kebutuhan kita.
Orasi pendidikan ini diharapkan memberikan pencerahan dan motivasi bagi para santri dan hadirin untuk terus mengembangkan diri dan meraih kesuksesan di masa depan.