CERITA DIBALIK SUKSESNYA SMPBU MERAIH JUARA III TOLAK PELURU DI AJANG LOMBA OLAHRAGA TINGKAT KECAMATAN


no image

Setelah menjuarai cabang lomba bulu tangkis dan tenis meja, Sekolah Menegah Pertama Plus Bustanul Ulum (SMPBU) Mlokorejo kembali meraih prestasi dengan menjuarai lomba tolak peluru di ajang perlombaan olahraga tingkat Kecamatan Puger dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia (HUT Ke-78 RI). Lomba tersebut digelar di SMP Negeri 1 Puger pada 24 Agustus 2023. Adi Frasfiansyah,  siswa kelas IXC berhasil meraih Juara III setelah mengalahkan  peserta lain dari sekolah swasta dan negeri se-Kecamatan Puger.  Bapak Abdul Hafi, S.Pd., sebagai pelatih merasa bangga atas prestasi yang diraih anak didiknya. Mengingat banyak sekali persiapan yang dilakukan dalam kurun waktu yang cukup singkat dan usaha maksimal yang dikerahkan oleh anak didik beliau . Berikut merupakan proses dari pelatihan atlet hingga mampu menyabet Juara III Kategori Tolak Peluru se-Kecamatan Puger.

Pertama adalah tahap persiapan. Persiapan yang dilakukan dalam menghadapi lomba dapat dikatakan mendadak. Oleh karena keterbatasan waktu inilah, Pak Hafi, harus cepat tanggap dalam mempersiapkan strategi latihan.  Beliau memusatkan bimbingan pada kemampuan dan kekuatan fisik untuk mematenkan kesiapan pemain. Sebelum berlatih, atlet harus berlari mengelilingi lapangan sebanya lima kali, yang bertujuan untuk menjaga stamina pemain di arena. Pelatihan dimulai dari hal paling dasar secara terperinci, misalnya pada cara melempar peluru yang benar. Karena dalam beberapa kesempatan, peluru yang seharusnya ditolak (didorong) justru malah dilempar. Tak hanya itu, kasus seperti kesalahan dalam sikap akhir juga tak luput dari pengoreksian beliau, dimana siswa lupa agar tidak menggerakkan kakinya terlebih dahulu setelah bertolak peluru karena hal ini dapat menyebabkan diskualifikasi. Ini menjadi kesulitan tersendiri bagi pelatih, karena harus mengulang beberapa kali sampai atlet tidak melakukan kesalahan yang sama. Latihan dilakukan kurang lebih 2 jam untuk setiap sesinya. Dalam menguji kesiapan atlet, Pak Hafi tidak seorang diri dalam melatih, namun dibantu oleh Pak Arif (rekan guru olahraga). Selama melatih atlet tolak peluru, Bapak Hafi mengajarkan dua gaya, yaitu gaya ortodok (gaya menyamping) dan gaya O'brien (gerakan membelakangi area sasaran).

Kedua, saat perlombaan. Ada cerita menarik selama sesi kompetisi, dimana atlet tolak peluru SMPBU mengalami diskualifikasi pada percobaan pertama karena melakukan kesalahan saat sikap akhir. Ia melangkahkan kaki sebelum peluru jatuh tepat mengenai tanah. Setelah seluruh atlet dari berbagai sekolah selesai melakukan bagiannya masing-masing, Pak Hafi yang merasa bingung karena anak didiknya tidak disebut, langsung bergegas menuju penyelenggara lomba. Beliau menjelaskan bahwa anak didiknya didiskualifikasi pada putaran pertama, sedangkan masih ada percobaan kedua dan ketiga. Karena miskomunikasi antarpanitia inilah, kemudian Adi dipersilahkan untuk melakukan dua kali tolakan. Mengetahui semangat dan kepercayaan diri yang dimiliki oleh anak didiknya menurun, Pak Hafi berinisiatif untuk menunggu di penghujung lapangan sejurus dengan tempat bertolak peluru. Lelaki paruh baya itupun berteriak "Ayo Adi, lempar ke dada Pak Hafi. Ayo kamu bisa! Arahkan kesini." Bak tersihir oleh perkataan beliau, dengan langkah pasti Adi melemparkan peluru sekuat tenaga. Tak lupa pada kesalahan pertama, Ia dengan hati-hati melakukan kesempatan kedua dan ketiganya dengan penuh keseriusan. 

Hingga tiba saat yang dinanti, yaitu pengumuman pemenang lomba. Adi yang merasa tidak berharap lebih pada kemampuannya, hanya bisa pasrah dengan keputusan akhir. Tak dinyana, pengumuman lomba keluar dengan menghasilkan keputusan bahwa SMPBU meraih Juara III. Hal ini tentunya menjadi perasaan bangga tersendiri, mengingat dengan bermodalkan waktu yang cukup singkat, SMPBU berhasil menyabet peringkat 3 besar di dalam perlombaan tingkat Kecamatan Puger.

Singkat cerita dibalik kesuksesan SMPBU untuk memenangkan lomba ini, tentunya tidak luput dari usaha dan kerja keras dari berbagai pihak. Pak Hafi berharap, kedepannya persiapan akan dilakukan dengan lebih matang. Sehingga pada perlombaan yang akan datang, SMPBU tidak hanya menjadi juara, melainkan juga sebagai pemenang peringkat pertama.