Pendidikan karakter (_character building_) merupakan suatu usaha guna membentuk, membina, membimbing, dan atau memperbaiki watak, kondisi kejiwaan, perilaku, dan budi pekerti seseorang agar terbentuk pribadi yang bermoral dan berintegrasi. Kita tentu sudah sering kali mendengar kata pendidikan karakter pada siswa, mengingat sekolah sebagai lembaga pendidikan berperan membentuk kepribadian pada anak, baik melalui pembelajaran maupun stimulus berupa pengalaman dan pencontohan. Namun, bagaimana dengan seorang pendidik yang notabene adalah sosok yang menjadi teladan bagi siswa? Apakah guru tidak membutuhkan pengembangan karakter?
Nah, menjawab pertanyaan tersebut, SMP Plus Bustanul Ulum memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan kualitas keteladanan guru melalui pendidikan karakter, yang terharmonisasi dalam kegiatan, antara lain:
1. Apel pagi
Menjadi rutinitas wajib bagi seluruh warga SMP BU untuk mengikuti apel pagi. Persiapan sebelum masuk kelas yang diisi dengan berdzikir, bersholawat, dan berdoa ini selalu diakhiri dengan bersalam-salaman, baik antarsesama guru, maupun antara siswa dengan guru. Sekilas, tidak ada momentum besar yang terjadi. Namun jika kita melihat lebih dekat, apel pagi adalah sarana bagi pendidik untuk memberikan contoh dan teladan agar siswa memiliki karakter manusia yang menghargai waktu, tunduk pengharapan kepada Allah SWT, dan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Menurut E. Mulyasa dalam bukunya "Menjadi Guru Profesional", menjabarkan bahwa peran seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, namun ada banyak sekali peran, salah satunya ialah sebagai model dan teladan. Sehingga apapun yang dilakukan oleh guru akan tercermin pada diri siswa. Melalui kegiatan apel, guru dapat senantiasa menggabungkan dua hal, yakni meningkatkan karakter seorang pendidik dan mengajarkan sikap akhlakul karimah melalui pencontohan.
2. Belajar bersama
Belajar bersama merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali, dimana seluruh pendidik SMP bersama dengan guru SMA Bustanul Ulum berkumpul untuk belajar dan berbagi pemikiran tentang banyak hal, seperti: pengetahuan umum, keagamaan, pengembangan diri, dan masih banyak lagi. Kegiatan ini sedikitnya dapat memenuhi pencapaian dengan membuka cakrawala baru bagi guru untuk mengembangkan pengetahuan verbal dan karakter cinta akan ilmu. Di sisi lain, sesi tanya jaeab sebagai ruang untuk berdiskusi membuka lebar peluang untuk meningkatkan dikap saling menghargai dan terbuka pada gagasan orang lain.
Keefektifan dari serangkaian langkah pengembangan karakter guru tidak dilihat dari kegiatan apa yang dilaksanakan. Faktanya, seberapa besar pengaruh yang diberikan oleh guru itulah yang mampu mengubah dan membentuk karakter siswa yang berakhlakul karimah. Oleh karena itu, pengembangan karakter seorang pendidik sangat penting untuk ditingkatkan sebagai jawaban atas terbentuknya siswa teladan.