Membaca puisi adalah salah satu kegiatan membaca indah. Makna kata "indah" sendiri, dapat dijabarkan sebagai suatu usaha/hal yang dilakukan untuk memberi kesan estetik dalam suatu tulisan, yakni dengan pemberian nada, intonasi, tekanan suara, artikulasi, dan tempo pada bacaan. Banyak orang menganggap membaca puisi adalah hal yang sulit. Padahal kenyataannya, hal yang membuat seseorang tidak bisa mengekpresikan emosi saat membaca indah ialah karena malu dan tidak mau memulai. Jika kalian ingin mulai belajar tentang bagaimana membunyikan suatu tulisan yang indah, maka cari tahu dari sekarang dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi internet maupun mengikuti kegiatan tambahan, seperti ekskul atau les.
Sejalan dengan hal tersebut, SMP Plus Bustanul Ulum Mlokorejo sebagai lembaga yang melek akan literasi, memberikan wadah bagi siswa yang memiliki minat dan bakat dalam tulis-menulis, cipta karya puisi, dan membaca puisi, yakni melalui kegiatan ekstrakulikuler literasi. Di dalamnya, siswa akan diajarkan bagaimana cara membaca puisi yang baik dan benar, meliputi: pembentukan mental dan kepercayaan diri, penguasaan bahasa, kemampuan menulis, latihan vokal, dan masih banyak lagi yang lainnya. Adapun output dari kegiatan pembelajaran yang diberikan, nantinya akan diimplementasikan melalui pengikutsertaan siswa sebagai delegasi lomba.
Salah satu dan yang terbaru kali ini ialah, SMPBU mengirim kontestan lomba baca puisi yang diadakan oleh SMA Negeri Umbulsari (SMANUM). Kegiatan yang diselenggarakan pada Minggu, 18 Februari 2024 ini bertajuk "SMANUM Islamic Competition 2024: Semangat isra mi'raj mewujudkan generasi unggul", yang didalamnya terdapat beberapa kategori lomba, antara lain: lomba adzan dan tartil Alquran yang ditujukan kepada santriwan/santriwati TPQ/TPA (Taman Pendidikan Alquran) dan membaca puisi yang diperuntukkan bagi siswa-siswi SMP/MTs sederajat se-Jember Selatan. Dengan demikiam, keseluruhan perwakilan dari SMP BU merupakan peserta kompetisi membaca puisi. Bapak Siswoyo, S.Pd, M.Pd., Kepala SMANUM, menyampaikan bahwa kompetisi islami ini adalah agenda yang diadakan oleh OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) untuk memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad Saw.. Beliau berpesan bahwa melalui kompetisi ini, diharapkan mendapatkan manfaat berupa ilmu dan pengalaman bagi anak-anak yang berpartisipasi. Beliau juga berpesan untuk menjaga dengan baik sertifikat yang diperoleh, karena nantinya akan berguna ketika menuju ke jenjang yang lebih tinggi.
Adapun hasil yang diperoleh sangat memukau dan membanggakan, dimana SMP BU berhasil menyabet seluruh juara 1, 2, dan 3, dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Juara 1: Nihla Afkarina (IX D)
2. Juara 2: Shintyah Fatimah Maulidah (VII E)
3. Juara 3: Lailatun Nabila (VIII E)
Dengan kata lain, dari keempat peserta yang dikirimkan SMP BU, ketiga di antaranya berhasil menduduki urutan 3 besar. Meski demikian, Ibu Akhsani Ulvatun Ni'mah, S.Pd., sebagai mentor/pembina ekskul literasi mengungkapkan bahwa satu siswa yang tidak menempati posisi tiga besar adalah siswi yang hebat.
"Ketiga temannya memang berhasil meraih juara 3 besar, namun jika bisa saya memberi piagam sendiri, maka satu siswa lainnya itu memiliki nominasi 'talenta berpotensi', karena saya melihat dalam dirinya semangat dan benih-benih bakat. Kami hanya perlu mengasah dan memperkuat kemampuan anak tersebut." Ujarnya.
Dirinya juga menambahkan bahwa, ke depannya akan lebih banyak lagi kompetisi maupun ajang yang akan diikuti, oleh karenanya perjuangan dan pembelajaran tidak hanya berhenti sampai disini, justru ini adalah pijakan untuk lebih baik pada tahap atau babak selanjutnya.
"Semangat anak-anak dalam mengikuti lomba ini sangat luar biasa. Meski dengan waktu yang singkat, tanpa menyerah sedikitpun mereka terus berlatih. Selamat atas kemenangan yang diraih! Semangat kalian sungguh memukau." Ucap Ibu Nur Aini, Kepala SMP Plus Bustanul Ulum.
Memang, dalam kompetisi kali ini, waktu persiapannya tergolong singkat, yakni hanya empat hari. Namun berkat kegigihan dan semangat dari para siswa, mereka memperoleh hasil yang sangat memuaskan.