PELATIH EKSKUL SEPAK BOLA: "FOKUS FISIK PEMAIN ADALAH YANG UTAMA"


no image

Sepak bola menjadi salah satu olahraga favorit yang digemari oleh seseorang  dari berbagai belahan dunia, baik muda maupun tua. Permainan yang berasal dari Cina ini menjadi primadona dan ikon tersendiri di bidang olahraga. Oleh karena itu, banyak sekali spot-spot yang memberikan fasilitas untuk bermain sepak bola, mulai dari lapangan, kursus, bahkan di setiap sekolah, sebagian besar dapat dipastikan terdapat ekskul sepak bola, seperti pada Sekolah Menengah Pertama Plus Bustanul Ulum (SMPBU) Mlokorejo.

Diisi oleh 24 siswa, kegiatan ekskul sepak bola di SMPBU tengah disibukkan oleh giat fisik untuk mempersiapkan kekuatan dan ketangkasan siswa dalam bermain. Fokus latihan ekskul sepak bola saat ini adalah untuk mempersiapkan perayaan Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia (HUT Ke-79 RI), yang diselenggarakan tahun depan. Oleh karena itu, banyaknya waktu yang tersedia ini menjadi kesempatan emas sekaligus kelebihan tersendiri bagi pelatih ekskul Sepak Bola untuk memulai sasana permainan dari hal atau teknik-teknik dasar,  seperti: menendang, passing, dan dribbel. Pelatihan dipusatkan pada kemampuan fisik, terutama pada kekuatan pernapasan dan kelincahan kaki agar mereka terbiasa untuk bermain dalam jangka waktu yang lama. 

Namun, setiap kelebihan yang ada pasti terdapat pula kekurangan yang mengikuti. Menurut Bapak Muhammad Arif Agustyono, S.Pd., pelatih sepak bola yang akrab disapa Pak Arif ini, bahwasanya untuk sekarang latihan sepak bola terbatas oleh waktu dan jarak tempuh. Siswa harus menempuh jarak 1 KM untuk sampai di lapangan dengan berjalan kaki, sehingga waktu latihan berkurang banyak untuk perjalanan pulang-pergi menuju tempat latihan, belum lagi aktivitas mereka di dalam pondok yang padat, ditambah dengan cuaca yang sangat panas. Hal inipun menyebabkan siswa menjadi lelah sebelum berlatih. 

Menurut pelatih sepak bola, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana melatih fisik para pemain dalam kondisi demikian dengan waktu yang terbatas, Pak Arif harus memutar otak untuk menentukan gaya pelatihan yang cocok bagi siswa. Selain melatih fisik, mental para pemain juga tak luput untuk diolah dalam kesiapannya berlenggang di perlombaan tahun depan. Salah satu upaya yang diberikan adalah dengan memberikan afirmasi positif kepada para pemain. Karena apabila sudah melekat kalimat positif di kepala mereka, maka tidak lain adalah untuk memberi sugesti bahwa kepercayaan diri atas usaha yang dilakukan akan meraih hasil yang optimal.

"Saya selalu menekankan kepada anak-anak agar terus berusaha dan jangan sampai putus asa untuk terus berlatih pada bidang yanga mereka sukai. Karena dengan kerja keras dan sikap tekun terhadap passion mereka di bilang olahraga, khususnya sepak bola ini, maka kerja keras tidak akan menghianati hasil." Kata Pak Arif.

Perjuangan para pemain sepak bola akan terus berlanjut, diantara banyaknya tantangan yang dihadapi, sikap serius dan ulet dibutuhkan untuk menghadapi berbagai kondiai ke depannya.