MENGOPTIMALISASI KARAKTER SISWA YANG BERKHLAKUL KARIMAH UNTUK MEMPEROLEH BAROKAH


no image

Pendidikan Karakter merupakan suatu usaha yang berisi pembelajaran yang bertujuan untuk mendidik mengembangkan potensi  dari dalam diri manusia agar memiliki watak berkepribadian baik, bermoral, berakhlakul karimah, sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat di sekitarnya. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa, pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk kepribadian tangguh yang sesuai dengan identitas Indonesia. Pada kenyatannya, tujuan membangun karakter pada peserta didik tak lain adalah untuk membentuk mereka menjadi manusia yang memiliki kepribadian baik, bermoral-berakhlak, dan saling menghargai sehingga berdampak positif konstruktif pada alam dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, maka lembaga pendidikan harus melek lapangan terkait dengan kondisi dan urgensi pemberadaban peserta didik.

SMP Plus Bustanul Ulum (SMPBU) sebagai salah satu institusi pemberdayaan turut mengupayakan peningkatan Character Building (Membangun Karakter) siswa melalui kegiatan Seminar Pendidikan dengan mengusung Tema “Optimalisasi Pendidikan Berakhlaqul Karimah melalui Integrasi Keyakinan Barokah: Menuju Kesadaran Lingkungan yang Berkelanjutan”. Menurut Mister Mahruji Robiatu Romadoni, S.Pd., pembina OSIS mengungkapkan bahwa pemilihan tajuk seminar dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi sekarang, yakni adanya modernisasi perkembangan zaman yang menimbulkan pergeseran berbagai aspek, termasuk dalam hal pemikiran, sistem, teknologi dan informasi. Selain itu, berangkat dari sebuah postingan Lora Fawaid Abdul Halim Abdullah, kurang lebih berisi seperti ini: "Setiap masa ada tantangan, dan tantangan pada masa kini ialah bagaimana kita melestarikan akhlak.", demikian hasil musyawarah bersama dengan dewan guru dan pembina untuk semakin mantab mengambil tema tersebut. Agenda pasca semester yang bertempat di lantai dua Aula Pondok ini sukses digelar pada Rabu (20/12) dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMPBU. Kyai Nuril Hidayat Munawwar, L.C. memaparkan materi pokok yakni Akhlak dan Barokah.

Akhlak adalah Sifat luhur yang timbul dalam hati (naluri) dan jiwa, baik dari lahir maupun dari hasil didikan atau pembiasaan. Sedangkan, Barokah adalah ziyadah fi khair, bertambahnya kebaikan atau nilai plus. Secara terminologi barokah merupakan limpahan kenikmatan dan manfaat yang diberikan oleh Allah kepada orang yang bertakwa, wujudnya bisa berupa kesehatan, rezeki,  dimudahkan jalan dalam urusan dunia, dan bertambahnya kebaikan secara berkesinambungan.

"Orang yang mendapat barokah ialah mereka yang berakhlak dan beradab" Kata Kyai Nuril.

Alumni SMPBU yang juga pernah mengenyam pendidikan di Universitas Al-Ahgaff, Yaman ini menjelaskan kaitan antara akhlak dan barokah itu adalah saling terikat satu sama lain. Oleh karena itu, dalam pembahasannya, Ia menambahkan, jika ingin mencapai suatu barokah dalam usaha apapun makan niatkan dengan tulus untuk mendapat Rida dari Allah, karena "Setiap sesuatu yang dimuliakan oleh Allah pasti mendatangkan barokah atau keberkahan. Sedangkan suatu penghinaan akan mendatangkan kesengsaraan."

Pembelajaran pada seminar ini memiliki 4 poin penting, antara lain:

1. Untuk menghadapi krisis akhlak, kita harus ada berada di lingkungan positif. Mengapa demikian? Karena iman itu sifatnya naik turun, sehingga butuh teman dan masyarakat yang punya akhlak yang baik agar kita terjaga, salah satunya adalah pesantren.

2. Membangun akhlak itu tidak ada batasnya. Semakin tinggi tingkat keimanan dan akhlak seseorang, maka ia menjadi semakin mulia di sisi Allah, dan sebaik-baik contoh dan cerminan diri adalah Baginda Rasulullah Saw..

3. Setiap insan memiliki karakter yang berbeda-beda, ada yang berwatak lemah lembut, keras, penyabar, mudah emosi, ramah atau cuek, dan sebagainya. Namun, hal yang paling mudah dalam diri seseorang yang bisa dilakukan untuk melatih akhlah dan budi pekerti adalah dengan tersenyum. Seperti yang diajarkan Rasulullah, bahwa senyuman kepada saudara adalah terhitung ibadah. 

4. Menghadapi peradaban yang semakin berkembang, menjadikan akses informasi dapat ditempuh dari jalan mana saja. Era digital telah menjadikan segala aspek kehidupan semakin universal. Sehingga, untuk menghindari dampak digital terdahap degradasi akhlak, kita harus menjaga diri kita dengan benteng keimanan dan pengetahuan akan agama. Karena kita pun tidak bisa lepas dari dunia digital. Teknologi merupakan kemudahan bagi kita dan oleh sebab itu, sebagai umat yang bertakwa hendaklah kita belajar untuk selalu menjaga lisan dan tulisan kita di media sosial.

Di akhir, Kyai Nuril menambahkan tempat yang bisa mendatangkan barakah, yaitu: 

1. Musholla atau tempat ibadah, di posisi depan (shaf awal) atau di belakang imam, agak sedikit ke utara.

2. Astah (makam kyai)

3. Ndalem

Seminar ini nampak disambut baik oleh siswa. Hal ini dapat dilihat melalui antusias mereka mencatat sembari menyimak, serta keaktifan mereka dalam sesi tanya jawab. Siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari narasuber akan diberikan hadiah, hal ini semakin menambah keseruan acara.