REFLEKSI PEMBELAJARAN, INI RESOLUSI TAHUN 2024 YANG HARUS DIWUJUDKAN SISWA


no image

Tahun 2024 telah membawa wajah baru bagi seluruh manusia, ada harapan dan cita yang ingin diwujudkan oleh setiap insan melalui usaha yang lebih baik dari sebelumnya. Meski dalam kenyataannya, euforia tahun 2023 masih terasa membayang dan menghembus kenangan yang tersimpan, namun baik buruknya masa lalu dapat memberi pesan  tersendiri untuk membangun pribadi seseorang menjadi lebih terarah dan terencana. Suatu keputusan tentang apa yang ingin dicapai inilah yang disebut dengan resolusi.

Berbicara tentang resolusi, setiap individu pasti memiliki rencana terhadap dirinya yang akan dipenuhi dalam kurun waktu satu tahun penuh, baik itu bagi mereka yang bekerja, para orang tua, dan pelajar. Setelah libur yang lumayan penjang usai kegiatan asesmen, para peserta didik telah kembali menjalankan aktivitasnya menuntut ilmu, tak terkecuali di SMP Plus Bustanul Ulum (SMP BU) Mlokorejo.

Memasuki pembelajaran semester genap, SMP BU menggelar upacara perdana tahun 2024 pada (08/01). Bagi siswa putra, kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman sekolah, sedangkan di depan ruang auditorium diisi oleh siswi putri. Menurut Ibu Diana Sofiroh, S.Pd., dalam amanatnya mengungkapkan bahwa di awal semester genap ini, harus ada perubahan dalam diri yang mampu membentuk karakter siswa yang bermutu, salah satunya adalah rasa tanggung jawab. Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kesadaran seseorang akan kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah diperbuatnya. Dengan kata lain, tanggung jawab siswa sama halnya dengan kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh peserta didik, ketika terdapat pelanggaran harus siap dengan segala konsekuensi dari sekolah, baik itu sanksi ataupun hukuman. Guru SMA yang kerap disapa Bu Diana itu menjelaskan, sedikitnya ada tiga tanggung jawab siswa, antara lain:

1. Tanggung Jawab Akademis, merupakan kewajiban bagi seorang pelajar untuk meningkatkan pengetahuan, kecerdasan, serta bakat dan minat, dalam tujuan membentuk pribadi yang berbudi luhur dan dengan kesadaran penuh menjadikannya sosok yang memiliki kapabilitas. Bentuk perwujudan sikap komitmen terhadap sekolah adalah dengan bersungguh-sungguh dalam belajar, masuk sekolah dengan tepat waktu, dan menerapkan peraturan yang berlaku di sekolah.

2. Tanggung Jawab Terhadap Aspek Sosial, dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, manusia tidak akan bisa lepas dari fungsi sosial untuk berbaur di lingkungan bermasyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang akan selalu bersinggungan dengan orang lain maupun kelompok tertentu. Oleh karena itu, sebagai pribadi yang berintegritas dalam ranah sosial, seorang pelajar harus mampu memposisikan dirinya di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan: menunjukkan sikap yang baik dan kasih sayang terhadap semua anggota keluarga, memiliki rasa sopan santun dan hormat kepada guru, menjaga lingkungan pondok maupun sekolah, serta tolong menolong dan menghargai sesama.

3. Tanggung Jawab Terhadap Aspek Pribadi, untuk membentuk pribadi yang kuat, berkualitas, dan berakhlakul karimah, harus dicapai melalui usaha yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan (kontinuitas). Karena pada dasarnya, suatu perubahan itu dapat berhasil hanya apabila seseorang memiliki disiplin, komitmen, dan niat yang kuat. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mewujudkannya, antara lain: selalu menjaga kesehatan fisik dan mental dengan makan makanan yang bergizi, mengurangi jajanan sembarangan, dan menghibur/menenangkan diri (jalan-jalan, membaca, melakukan kegiatan yang disukai). Menjaga raga harus selalu dibarengi dengan jiwa yang  tangguh, inilah mengapa seorang psikolog selalu menyarankan kepada masyarakat untuk selalu memeriksa kondisi kejiwaan dengan rutin melakukan pengecekan, minimal satu bulan sekali. Bagi siswa, dapat mendatangi guru Bimbingan Konseling (BK) untuk konsultasi lebih lanjut.

Jika Ibu DIana menjabarkan tentang pentingnya pelajar dalam menjalankan tanggung jawab, lain halnya dengan Bapak Abdul Muiz, S.Pd., yang menyampaikan pesan kepada siswa tentang "Dampak Mengabdi".  Menjadi seorang pelajar dan santri, artinya memiliki dua tanggung jawab secara bersamaan. Ada empat poin penting yang harus dilakukan oleh santri untuk mendapat barokah dalam menuntut ilmu, diantaranya:

  1. Solat berjamaah
  2. Mengaji
  3. Sekolah
  4. Melakukan apa yang membuat guru senang.

"Jika keempat pilar itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh siswa, maka ia akan dipermudah urusannya di masyrakat. Pengabdian adalah rasa ikhlas yang mampu membawa dalam kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, sebagai seorang santri dan siswa, bawalah selalu pedoman ini dalam diri kalian." Ujar Bapak Muiz.

Pada dasarnya, upacara kali ini merupakan wujud reaktualisasi tanggung jawab siswa dalam menuntut ilmu dan mengabdikan diri sebagai santri yang memiliki tindak-tanduk baik. Tahun 2024 artinya semester genap telah resmi dilaksanakan. Melalui refleksi pembelajaran tahun lalu, guru berupaya penuh untuk selalu menempatkan peserta didik dalam kondisi prima dan siap untuk membuka lembaran baru dengan semangat penuh. Selamat Menjalankan Semester Genap untuk Seluruh Siswa!